Sejarah Meue



Pada abad ke-17 Masehi, Raja Aceh yang bernama Sultan Iskandar Muda beserta rombongan kerajaan menunggangi gajah hijrah dari Kuta Raja Banda Aceh ke Tanoh Mirah Aceh Utara. Karena gajah dan rombongan kerajaan merasa lelah maka mereka memutuskan untuk beristirahat dibeberapa tempat salah satunya yaitu Desa Meue Kecamatan Tringgadeng Kabupaten Pidien Jaya. Pada saat itu, didesa tersebut masih sungai yang dikelilingi hutan dan dekat dengan laut. Raja Aceh Sultan Iskandar Muda dan rombongan kerajaan beristirahat di pinggir sungai, disaat mereka sedang beristirahat mereka melihat ada seekor ikan Rambeu yang sudah terbalik-balik didalam air, kemudian salah seorang dari mereka menangkap ikan tersebut. Berhubung tempat mereka singgahi belum memiliki nama maka Raja Aceh Sultan Iskandar Muda memberi nama Desa Rambeu , karena kata Rambeu susah diucapkan maka dari nama Desa Rambeu diubah menjadi nama Desa Meue.





Meue

Alamat
Jl. Banda Aceh - Medan No: 2 Gampong Meue Kec. Tringgadeng - Kab. Pidie Jaya, Aceh
Phone
tidak ada
Email
[email protected]
Website
meue.sigapaceh.id

Kontak Kami

Silahkan Kirim Tanggapan Anda Mengenai Website ini atau Sistem Kami Saat Ini.

Total Pengunjung

14.391